Liga Indonesia

Kiper Muda Bali United Galau Selama Penerapan PPKM Darurat

Berita bola terbaru – Kiper Bali United, Raka Surya merasa bingung selama penerapan PPKM Darurat. Tentu saja rasa yang menghantuinya itu karena Liga 1 Indonesia 2021 yang awalnya dijanjikan akan digelar akhir Juli 2021 tak kunjung terlaksana oleh PSSI dan PT LIB selaku penyelenggara.

“Tidak jenuh tapi galau saja, mau sampai kapan lagi liga 1 baru digelar,”

“Waktu ditunda kemarin katanya akhir Juli 2021 digelar, sekarang sudah hampir pertengahan Juli, belum ada kabar lagi,” tegas Raka Surya, Selasa 20 Juli 2021.

Raka menjelaskan meskipun penerapan PPKM Darurat diperpanjang, semua tentu berharap Liga 1 bisa tetap digelar. Karena semua pemain dan elemen sepakbola sudah merasakan prokes ketat selama Piala Menpora 2021.

” Walapaun PPKM Darurat diperpanjang kita berharap liga tetap jalan,” ujarnya.

Raka juga mengatakan aktivitas tim Bali United selama ini, semua pemain tetap latihan mandiri. Tim belum mengumumkan kapan kembali berkumpul. Tak bisa dipungkiri kalau dirinya juga sangat merindukan berlatih bersama dengan rekanya.

“Masih belum kumpul sekarang,” katanya.

“Kemarin-kemarin jalan-jalan ke Kintamani, pantai Balangan, Ubud, melukat ke Pura Sebatu. Saya rasa
lebih segar sekarang,” katanya lagi.

Seperti diketahui, Raka termasuk kiper termuda yang dimiliki Bali United. Dirinya bersama tiga kiper senior lainnya yakni Nadeo Argawinata, Wawan Hendrawan, dan Samuel Reimas. Kontrak Raka di Bali United masih hingga 2022. Kiper senior Bali United Wawan Hendrawan menjadi kiper panutan bagi juniornya, Raka Surya.

Raka Surya termotivasi dengan komitmen kiper utama Bali United Wawan Hendrawan. Menurut Raka, berita bola dan kalimat Wawan Hendrawan yang menjadi motivasi yakni tidak ada persaingan dari empat kiper Bali United.

“Mas Wawan kiper panutan. itu karena dia bilang tidak ada persaingan tapi saling belajar. Menurut Wawan kalau ada persaingan pasti ada rasa saling menjatuhkan. Hal ini harus dihindari.

“Benar omong mas Wawan,” tegas Raka Selasa 20 Juli 2021.

” Persaingan tidak ada. Paling ada belajar saling koreksi saja, ” tambahnya.

“Dari luar negeri saya suka Jordan Pickford, latihan dia di youtube saya sering ikut. Dia Kiper Timnas Inggris di Euro 2020 kemarin,” katanya.

” Lihat kedepan seperti apa, baru saya putuskan. Untuk saat ini saya fokus di sini dulu, ” tandasnya.

Liga Indonesia

Persib Bandung Kembali Membawa FIFA dan AFC Terkait Liga 1

Berita bola terbaru, Selasa 11 Mei 2021 datang dari Persib Bandung. Tim ini berikan penegasan sikap terkait dengan wacana Liga 1 2021 yang kabarnya bakal bergulir tanpa degradasi. Sejumlah tim semakin hari semakin banyak yang menyuarakan pendapat terkait dengan wacana Liga 1 2021 tanpa degradasi.

Sebanyak 18 tim Liga 1 rupanya kini terpecah menjadi dua kubu, ada yang pro dengan wacana ini namun ada juga yang kontra alias menentang. Salah satu klub yang secara tegas menentang wacana kalau Liga 1 2021 bakal dilakukan tanpa degradasi adalah Persib Bandung.

Lewat sang direktur klub yakni Teddy Tjahjono, Persib Bandung menyatakan penolakan untuk Liga 1 2021 tanpa degradasi. Alasannya adalah karena Persib ingin penyelenggaraan Liga 1 2021 sesuai dengan prinsip dasar kompetisi yang telah ditetapkan oleh FIFA dan AFC.

“Kami sangat menolak kompetisi Liga 1 tanpa adanya degradasi, Prinsip dasar dari kompetisi yakni sporting merit and integrity jadi harus dijalankan.” ujar Teddy Tjahjono kepada media.

“Statuta FIFA dan AFC telah mengatur dengan sangat jelas mengenai sporting merit and integrity,” sambungnya.

Lebih lanjut, diakui Teddy dirinya tidak ingin mengomentari klub yang mendukung wacana Liga 1 ini. Baginya yang terpenting adalah ia telah menyampaikan sikap Persib yang secara tegas menolak adanya Liga 1 2021 tanpa degradasi.

Dan dirinya juga meminta pihak PSSI dan PT LIB untuk tak lupa dengan prinsip dasar dari kompetisi. “Saya tidak ingin berkomentar mengenai klub lain, tapi PSSI dan PT LIB harus menegakkan prinsip dasar kompetisi,” ujar Teddy.

“Yakni sporting merit and integrity, prinsip ini sudah diatur jelas kok di dalam FIFA atau AFC,” tandasnya.

Liga Indonesia

Borneo FC Menilai Liga 1 Tanda Degradasi Adalah Kemunduran

Berita bola terbaru, Kamis 6 Mei 2021 datang dari Liga 1 2021. Kompetisi kasta tertinggi Indonesia ini akan dimulai Juli mendatang. Jika sesuai dengan rencana dan pernyataan dari ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan, bahwa kick-off Liga 1 musim 2021 diadakan 3 Juli nanti.

Seperti yang kita ketahui hingga kini klub masih menantikan berbagai hal yang jelas menyangkut kompetisi, terutama regulasi. Karena sejauh ini, banyak wacana yang membingungkan dan muncul begitu saja hingga jadi pertanyaan.

Salah satu hal yang jadi sorotan adalah penghapusan degradasi pada musim 2021/22, hal ini didasarkan pada kondisi Indonesia yang masih belum lepas dari pandemi virus corona, sehingga klub dalam masa sulit.

Komite Eksekutif (Exco) PSSI konon sudah mengadakan rapat dan membahas hal ini, dengan akhirnya mereka menyatakan setuju. Namun, belum ada keputusan yang resmi karena masih menunggu kongres PSSI, 29 Mei nanti.

Borneo FC sebagai salah satu klub peserta Liga 1 menyatakan bahwa mereka kurang setuju dengan penghapusan degradasi. Hal ini disuarakan oleh presiden klub asal Samarinda tersebut, Nabil Husein, Kamis, 6 Mei.

“Borneo FC ingin sepakbola yang jelas aturannya. Karena dengan tanpa degradasi, satu kemunduran sepakbola Indonesia,” tegas Nabil, yang juga dirilis via akun media sosial dari Borneo.

Hingga saat ini, berbagai regulasi baru muncul tanpa jelas sumber berita bola dan tujuannya. Selain penghapusan degradasi, ada pula pengurangan kuota pemain asing yang kemudian dibantah oleh PSSI beberapa waktu lalu.

Menurut Hasani Abdulgani selaku salah satu anggota Exco PSSI, perdebatan mengenai penghapusan degradasi memakan waktu cukup panjang di kalangan Exco. Dasarnya, hal ini dilakukan karena menyesuaikan dengan situasi.

Rencana penghapusan degradasi sudah muncul sejak kompetisi 2020 niatnya dilanjutkan. Kala itu, Liga 1 2020 tidak diberlakukan degradasi dan harapannya berlanjut pada Oktober tahun lalu, tapi akhirnya gagal karena tak dapat izin.

Beberapa klub juga tidak setuju dengan rencana dihapusnya degradasi, dan beberapa memilih diam atau tidak mengomentari rencana tersebut. Harapannya, bisa ditermukan solusi terbaik pada kongres tahunan PSSI yang digelar di Jakarta, 29 Mei nanti.